Saluran Kajian Agama Islam



Rabu, 19 Maret 2025

Keutamaan Doa Setelah Tahiyyat Akhir

 oleh Tasripin

sumber utama tulisan: youtube

Termasuk tempat yang mustajab untuk berdoa yaitu setelah tahiyat akhir sebelum salam, oleh sebab itu dianjurkan untuk berdoa memohon perlindungan dari dua perkara yang pasti akan dihadapi setiap manusia setelah meninggal yaitu siksa kubur dan api neraka, yang diantara doanya:

“Ya Allah Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari siksa kubur dan siksa api neraka”.

Diterangkan bahwasanya orang itu kalau ke akhirat, apabila amal baiknya lebih rendah atau amal buruknya lebih banyak daripada amal baik maka dia tidak langsung masuk neraka. Bisa jadi dia selamat seandainya ada syafaat. Namun, apabila dia memiliki amal yang jauh lebih banyak daripada dosanya (dosanya sedikit ) maka dia langsung masuk surga.

Apabila ada orang yang dosanya jauh lebih banyak daripada amalnya maka dia belum tentu langsung ke neraka, bisa jadi dia memiliki amal tersembunyi kemudian menjadi wasilah (pelantara) dia selamat atau ketika disyafaati misalnya syafaat Nabi Muhammad atau syafaat dari anak yang saleh. Tetapi, seandainya sudah divonis menjadi calon penghunui neraka lalu syafaatpun tidak ada maka baru dia masuk neraka.

Jadi, ada beberapa tahapan kalau di di alam akhirat itu. Tetapi kalau di alam kubur, orang yang amalnya banyak tetapi ketika mati dia membawa dosa walaupun sedikit, menurut sebahagian ulama dikatakan bahwasanya apabila ada orang meninggal membawa dosa walaupun sedikit maka hal itu cukup bagi Allah untuk memiliki alasan menyiksa terhadap orang tersebut. Maka dari itu dianjurkan senantiasa menjaga taubat terutama taubat terhadap urusan manusia lebih khusus terhadap sanak family dan tetangga terdekat agar ketika meninggal tidak membawa dosa. Maka sangat dianjurkan ketika berdoa selalu berdoa dengan memohon ampunan.

Dan untuk urusan sesama ditempuh dengan halal bilhalal dengan cara mengunjungi mereka atau didatangkan. Karena, di alam kubur maupun akherat siksa pembersihan dosanya sangatlah berat ketika meninggal dalam keadaan memiliki dosa. Namun, ketika dosa-dosa telah dikikis sejak dini bahkan dilebur ketika di dunia maka orang tersebut tidak akan menemukan siksa kubur maupun siksa akherat.

Digambarkan bagaimana kedahsyatan siksa kubur seperti adanya himpitan kuburan sampai tulang belulang itu berserakan. belum lagi adanya ‘aqraul suja’ atau sujaul aqra yaitu ular berkepala botak yang bertanduk yang siap memangga. Untuk itu kita memohon kepada Allah dalam doa setelah tahiyat akhir allahumma inni auzubika minabilri “Ya Allah Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari azab kubur”. Dalam beberapa teks itu kita dianjurkan berdoa berlindung dari siksa kubur dan siksa api neraka di antaranya yaitu “allahumma iñî auzubika min adzâbil qabri wamin adzabiñar wamin fitnatil mahya wal mamati wanin fitnatil masîhiđajjal”.

"‌اللَّهُمَّ ‌إِنِّي ‌أَعُوذُ ‌بِكَ ‌مِنْ ‌عَذَابِ ‌الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar