oleh Tasripin
sumber utama tulisan: youtube
Termasuk tempat
yang mustajab untuk berdoa yaitu setelah tahiyat akhir sebelum salam, oleh
sebab itu dianjurkan untuk berdoa memohon perlindungan dari dua perkara yang
pasti akan dihadapi setiap manusia setelah meninggal yaitu siksa kubur dan api
neraka, yang diantara doanya:
“Ya Allah
Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari siksa kubur dan siksa api neraka”.
Diterangkan bahwasanya orang itu kalau ke akhirat, apabila amal baiknya lebih rendah atau amal buruknya lebih banyak daripada amal baik maka dia tidak langsung masuk neraka. Bisa jadi dia selamat seandainya ada syafaat. Namun, apabila dia memiliki amal yang jauh lebih banyak daripada dosanya (dosanya sedikit ) maka dia langsung masuk surga.
Apabila ada
orang yang dosanya jauh lebih banyak daripada amalnya maka dia belum tentu langsung
ke neraka, bisa jadi dia memiliki amal tersembunyi kemudian menjadi wasilah (pelantara)
dia selamat atau ketika disyafaati misalnya syafaat Nabi Muhammad atau syafaat dari
anak yang saleh. Tetapi, seandainya sudah divonis menjadi calon penghunui
neraka lalu syafaatpun tidak ada maka baru dia masuk neraka.
Jadi, ada
beberapa tahapan kalau di di alam akhirat itu. Tetapi kalau di alam kubur, orang
yang amalnya banyak tetapi ketika mati dia membawa dosa walaupun sedikit, menurut
sebahagian ulama dikatakan bahwasanya apabila ada orang meninggal membawa dosa
walaupun sedikit maka hal itu cukup bagi Allah untuk memiliki alasan menyiksa terhadap
orang tersebut. Maka dari itu dianjurkan senantiasa menjaga taubat terutama
taubat terhadap urusan manusia lebih khusus terhadap sanak family dan tetangga
terdekat agar ketika meninggal tidak membawa dosa. Maka sangat dianjurkan
ketika berdoa selalu berdoa dengan memohon ampunan.
Dan untuk
urusan sesama ditempuh dengan halal bilhalal dengan cara mengunjungi
mereka atau didatangkan. Karena, di alam kubur maupun akherat siksa pembersihan
dosanya sangatlah berat ketika meninggal dalam keadaan memiliki dosa. Namun,
ketika dosa-dosa telah dikikis sejak dini bahkan dilebur ketika di dunia maka
orang tersebut tidak akan menemukan siksa kubur maupun siksa akherat.
Digambarkan bagaimana
kedahsyatan siksa kubur seperti adanya himpitan kuburan sampai tulang belulang
itu berserakan. belum lagi adanya ‘aqraul suja’ atau sujaul aqra yaitu
ular berkepala botak yang bertanduk yang siap memangga. Untuk itu kita memohon
kepada Allah dalam doa setelah tahiyat akhir allahumma inni auzubika minabilri
“Ya Allah Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari azab kubur”. Dalam beberapa
teks itu kita dianjurkan berdoa berlindung dari siksa kubur dan siksa api
neraka di antaranya yaitu “allahumma iñî auzubika min adzâbil qabri wamin adzabiñar
wamin fitnatil mahya wal mamati wanin fitnatil masîhiđajjal”.
"اللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا
وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar